May 21, 2023

Apa itu reaksi redoks dalam kimia?

Reaksi redoks, juga dikenal sebagai reaksi oksidasi-reduksi, adalah jenis reaksi kimia di mana terjadi transfer elektron antara zat-zat yang terlibat. Istilah “redoks” sendiri berasal dari singkatan “reduksi” dan “oksidasi”.

Oksidasi merujuk pada kehilangan elektron oleh suatu zat, sedangkan reduksi merujuk pada penerimaan elektron oleh suatu zat. Dalam reaksi redoks, satu zat akan mengalami oksidasi dan kehilangan elektron, sementara zat lain akan mengalami reduksi dan menerima elektron.

Konsep utama dalam reaksi redoks adalah pasangan redoks, yang terdiri dari agen reduktor dan agen oksidator. Agen reduktor adalah zat yang mengalami oksidasi dan menyediakan elektron, sedangkan agen oksidator adalah zat yang mengalami reduksi dan menerima elektron.

Reaksi redoks dapat dikenali dengan adanya perubahan bilangan oksidasi dari zat-zat yang terlibat. Bilangan oksidasi adalah bilangan yang menunjukkan jumlah elektron yang ditransfer oleh suatu unsur dalam senyawa atau ion.

Ada dua jenis reaksi redoks yang umum, yaitu:

  1. Reaksi Reduksi: Dalam reaksi reduksi, suatu zat menerima elektron dan mengalami penurunan bilangan oksidasi. Ini biasanya terjadi ketika zat tersebut bersifat elektronopositif atau memiliki kecenderungan untuk menerima elektron.
  2. Reaksi Oksidasi: Dalam reaksi oksidasi, suatu zat kehilangan elektron dan mengalami peningkatan bilangan oksidasi. Ini biasanya terjadi ketika zat tersebut bersifat elektronegatif atau memiliki kecenderungan untuk kehilangan elektron.

Reaksi redoks memiliki banyak aplikasi dalam kimia, termasuk dalam produksi energi, elektrokimia, pemrosesan logam, dan banyak proses industri lainnya. Selain itu, reaksi redoks juga terjadi dalam banyak proses biologis, seperti respirasi seluler dan fotosintesis.

Leave a Reply

Your email address will not be published.